Berita  

Selama Ramadan, Menkeu Memastikan Bahan Pangan Pokok Tersedia Dalam Jumlah yang Cukup.

bahan pangan

Aksaraintimes.id-Ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan aman dan terkendali, menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang mencatat persediaan bahan pokok tersebut melalui produksi dalam negeri maupun impor luar negeri untuk memenuhi permintaan.

“Ketersediaan sembako terjamin,” kata Limpo, Selasa, saat rapat dengan anggota DPR di kota ini.

Karena keyakinannya bahwa produksi dalam negeri dapat memenuhi permintaan komoditas seperti beras, jagung, bawang merah, cabai merah, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng, ia meyakini pasokan komoditas tersebut aman.

Kedelai, bawang putih, sapi, dan gula dapat dipenuhi melalui produksi dalam negeri maupun impor dalam beberapa kasus.

Menurut Limpo, “stok beras Mei 2022 diperkirakan 9,84 juta ton, termasuk perhitungan panen raya.”

Baca Juga:Miguel Oliveira Dapat Ucapan Selamat Dari Jokowi

Hingga akhir Mei 2022, ketersediaan jagung akan meningkat menjadi 3,18 juta ton, bawang merah meningkat menjadi 92 ribu ton, cabai merah keriting meningkat menjadi 83 ribu ton, cabai rawit merah meningkat menjadi 63 ribu ton. , daging ayam akan meningkat menjadi 357 ribu ton, telur ayam akan meningkat menjadi 188 ribu ton, dan minyak goreng akan meningkat menjadi 663 ribu ton.

Stok komoditas yang harus diimpor hingga akhir Mei 2022 sebanyak 142 ribu ton, dengan rencana impor mencapai 735 ribu ton; bawang putih sebanyak 95 ribu ton dengan rencana impor mencapai 114 ribu ton; daging sapi sebanyak 31 ribu ton dengan rencana impor mencapai 97 ribu ton; dan gula pasir sebanyak 597 ribu ton dengan rencana impor mencapai 841 ribu ton.

Baca Juga :Ibu Asal Brebes Bunuh Anak Kandungnya

Limpo juga mengindikasikan bahwa pemerintahnya akan mendistribusikan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia setiap saat.

Menurut Limpo, misalnya untuk memenuhi kekurangan cabai besar di Maluku dan Papua, (kementerian) akan mengimpornya dari Sulawesi Selatan, sedangkan defisit di Sumatera akan (dibantu) Jawa Tengah, dan kekurangannya. di Kalimantan akan dipasok oleh Bali.”