Aksaraintimes.id – Guna mencegah angka putus sekolah terlebih pada masa pandemi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membagikan 1.000 Beasiswa kepada anak-anak pedagang kecil.
Menteri yang juga seorang penguasaha tersebut berharap dalam moment menyambut kemerdekaan RI ke-76, anak-anak pedagang kecil juga dapat merasa merdeka dalam hal mengejar cita-citanya.
“Tadi dari hasil interaksi dengan para penerima beasiswa mulai dari Aceh sampai Papua dirasakan. Begitu beratnya keadaan ekonomi yang dipicu oleh pandemi. Banyak dari pedagang-pedangan kecil yang kehilangan mata pencahariannya,” ucap Sandiaga Uno pada hari minggu, 15 Agustus 2021 yang dihimpun dari laman Tribunnews.com.
Dalam seremonial yang dilakukan secara virtual, Menparekraf bekerjasama dengan Kahmipreneur membagikan beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Baca Juga: 20 Inspirasi Link Twibbon Terbaik Spesial HUT Kemerdekaan RI ke-76, Langsung Bagikan ke Sosmed
Dalam keteranganya, Sandiaga juga sempat menyinggung beberapa kejadian yang menghambat mimpi para pelajar dalam mendapat akses pendidikan lantaran masalah ekonomi pada masa pandemi ini.
Sandiaga juga menegaskan dalam menyambut momentum perayaan HUT kemerdekaan RI ke-76 ini pihaknya berharap anak-anak di Indonesia juga turut merasakan kemerdekaan dalam mengehar cita-cita.
“Oleh karena itu, di Hari Kemerdekaan ke 76, merdeka yang ingin kita kumandangkan adalah merdeka dalam menentukan cita-cita kita dan menggapainya,” tegasnya.
Dengan adanya kegiatan semacam ini, Menparekraf berharap agar semakin banyak donatur ikut tergerak dan membantu dalam upaya pemerataan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa, kegiatan ini bukan yang pertama. Program ini telah masuk pada gelombang ketiga yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun lalu.
Dalam gelombang kali ini, total ada 1.000 pelajar yang tersebar di 34 provinsi yang sudah diseleksi. Peserta yang masuk ialah siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa dan anak yatim yang usaha orang tuanya terdampak oleh pandemi Covid-19.