Aksaraintimes.id – Terjebak toxic parenting? Dan apa itu toxic parenting?
Belakangan ini istilah toxic parenting menjadi populer untuk menyebut gaya pengasuhan orang tua yang tidak sehat.
Toxic parenting adalah cara pengasuhan dari orang tua yang membuat pertumbuhan anak menjadi terhambat. Dimana pertumbuhan pada anak yaitu mencakup tentang emosi, fisik, dan psikologisnya.
Semua orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, tidak semua menyadari tentang pola pengasuhannya, termasuk toxic parenting.
Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa pola asuh yang diterapkan pada anak adalah salah. Akan tetapi mereka melakukan hal tersebut tanpa sadar atau reflek karena emosi.
Baca juga: Ciri-Ciri Kamu Seseorang yang Good Looking, Simak Juga Cara Menjadi Good Looking
Tanda toxic parenting yang pertama adalah ketika Anda berkata-kata kasar pada saat mengasuh anak. Kata-kata kasar ini melebihi kritik atau berupa labeling. Misal Anda mengucapkan kata kasar ke anak “Kamu ini bodoh!”
Orang tua yang toxic bisa menggunakan kekerasan dalam mengasuh anak. Seperti memukul atau mencubit anak terlalu berlebihan.
Kebutuhan seorang anak secara emosi, kognitif, dan fisik harus dipenuhi orang tua. Bila kebutuhan ini diabaikan, secara psikologis anak tidak akan berkembang.
Ada berbagai dampak dari pengasuhan yang salah pada anak. Anak-anak yang menjadi korban toxic parenting akan mengalami hambatan perkembangan. Diantara dampak dari toxic parenting adalah
1. Tidak memiliki rasa empati
2. Kesulitan untuk memahami emosi orang lain
3. Kesulitan untuk bersikap yang tepat dalam situasi sosial
4. Kesulitan untuk menahan keinginannya sendiri
5. Perilaku tidak terbentuk sesuai norma
Seorang anak yang mengalami toxic parenting juga akan berdampak dalam jangka panjang. Dia yang mengalami pola asuh seperti ini saat kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak matang, serta mengalami hambatan emosi, kognitif, perilaku atau fisik.
Lalu bagaimana cara mengontrol emosi agar tidak mudah marah?
Anda harus sebisa mungkin mengontrol emosi dan memahami psikologi perkembangan anak.
Dan apabila Anda sudah terlanjur menerapkan pola asuh toxic parenting, Anda harus segera menyembuhkan kembali luka batin pada anak.
Pada dasarnya, anak-anak memiliki sifat yang pemaaf. Mereka mudah untuk memaafkan kembali orang tua yang mau memberikan kasih sayang dan perhatian.
Namun meminta maaf pada anak pun harus dilakukan dengan cara yang benar.
Sebab meskipun anak mudah memaafkan orang tua juga perlu meminta maaf ketika terlanjur bersalah. Dengan cara mengucapkan hal-hal yang baik serta memberikan alasan yang tepat saat meminta maaf.