AksaraINTimes.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat angka inflasi pada April 2020 sebesar 0,42 persen. Ada kenaikan pada sejumlah komoditas di daerah ini.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah, menyebutkan peningkatan inflasi ini terjadi pada akhir April lalu. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Makassar sebesar 0,48 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada pekan terakhir April 2020 seperti cabai rawit, gula pasir, telur ayam ras, ikan bandeng, kangkung, vitamin, kacang panjang, dan air kemasan. “Adapula obat gosok dan emas pada komoditas lain. Ini yang mengalami kenaikan,” ujar Yos, Senin (4/5/2020).
Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti cabai merah, biaya pulsa ponsel, tarif angkutan udara, jagung manis, ikan layang, jeruk nipis, tomat, ikan cakalang, wortel, dan bayam. “Ada yang menarik kali ini, yang selama ini tidak pernah menyumbang inflasi, saat ini turut menyumbang inflasi, yakni kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,80 persen,” sambung Yos.
Peningkatan tersebut, kata Yos terjadi lantaran penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada beberapa daerah di Sulsel, termasuk Kota Makassar, yang berdampak terhadap peningkatan perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Ia menambahkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Seperti, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,94 persen. Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,01 persen.
Juga kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga menyumbang peningkatan inflasi sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,84 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,06 persen dan kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 0,02 persen.
Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,80 persen. “Inflasi ini terjadi saat memasuki bulan ramadan yakni akhir April lalu. Meskipun sebelumnya terjadi deflasi, kenaikan inflasi ketika memasuki ramadan menandakan konsumsi masyarakat cenderung meningkat dan masyarakat cenderung memesan makanan dengan online,” ungkapnya.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi atau mengalami penurunan yang sangat signifikan yakni kelompok transportasi sebesar 0,11 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,66 persen.
Penulis: Pop