Putin Ancaman Ukraina dan kekuatan Barat, Evakuasi Ribuan Warga Sipil Terhenti

Putin meningkatkan ancaman terhadap Ukraina
Putin meningkatkan ancaman terhadap Ukraina

Aksaraintimes.id- Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan serangkaian ancaman terhadap Ukraina dan kekuatan Barat Sabtu (05/3/2022) kemarin, ketika para pejabat Ukraina menuduh Rusia menembaki rute evakuasi dari dua kota yang hancur.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan ribuan warga sipil masih terjebak di kota-kota tenggara Mariupol dan Volnovakha dan menuduh pasukan Rusia melanggar kesepakatan untuk menghentikan tembakan agar memungkinkan jalan keluar yang aman.

Sementara itu, Putin menggunakan pertemuan dengan anggota awak pesawat Rusia di pusat pelatihan Aeroflot di Moskow, untuk membuat pernyataan ekspansif pertamanya sejak invasi sembilan hari lalu.

Baca Juga: Konflik Rusia VS Ukraina Semakin Berkecamuk, Menerka Langkah China yang Abstain

“Kepemimpinan saat ini perlu memahami bahwa jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan, mereka mempertanyakan masa depan negara Ukraina. Jika itu terjadi, itu sepenuhnya tergantung pada hati nurani mereka,” ungkap putin seperti yang dikutip melalui CNN International.

Presiden Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Ukraina lainnya telah berulang kali memohon kepada pejabat NATO dan Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina, sebuah langkah yang dapat mencegah pasukan Rusia melakukan serangan udara terhadap negara mereka.

Tetapi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Jumat bahwa zona larangan terbang bukanlah pilihan yang dipertimbangkan oleh aliansi.

“Pembentukan zona seperti itu dapat menyebabkan perang penuh di Eropa, tetapi menambahkan Washington akan terus bekerja dengan sekutunya untuk memberi Ukraina sarana untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia, ungkap Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken seperti yang dikutip melalui CNN International.

Baca Juga: Pesawat Garuda Indonesia Terbang Menuju Ukraina untuk Mengevakuasi WNI

“Pengiriman jet tempur ke Ukraina adalah keputusan berdaulat untuk dibuat oleh negara mana pun  dan mencatat ada sejumlah logistik yang harus diselesaikan, termasuk bagaimana pesawat akan ditransfer dari Polandia ke Ukraina,”  ungkap Juru bicara White House  seperti yang dikutip dari CNN International.