Ragam  

Peringati Hari Puisi Sedunia, 21 Maret: Inilah Karya Puitis Penyair Luar Biasa Dunia

Hari Puisi Sedunia
Memperingati Hari Puisi Sedunia

Aksaraintimes.id – Tanggal 21 Maret merupakan peringatan Hari Puisi Sedunia. Yang mana diharapkan mendorong pergerakan literasi untuk menghidupkan kembali tradisi lisan, menulis, dan membaca.

Di Indonesia sendiri kita memiliki para penyair hebat dan luar biasa yaitu diantaranya Chairil Anwar, W>S Rendra, Supardi Djoko Damono, dan masih banyak lagi.

Namun di artikel ini, Kami akan kenalkan para penyair-penyair dunia yang hebat dan luar biasa. Dianataranya adalah sosok ternama Kahlil Gibran, dan Pablo Neruda

Baca juga: Sosok R, Gitaris Band yang Terjerat Kasus Narkoba

1. Kahlil Gibran

Tuhan Kahlil Gibran (Bagian 2) – Azwar Sutan Malaka
Kahlil Gibran

Namanya cukup dikenal di semua kalangan dan di berbagai negara. Kahlil Gibran adalah seorang penyair termahsyur di abad ke 20. Salah satu puisi Kahlil Gibran.

Cinta Yang Agung

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu
Apabila cinta tidak berhasil
Bebaskan dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi

Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya
Tapi..ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat bukan mereka yang selalu
Menang melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh

2. Pablo Neruda

Puisi-Puisi Pablo Neruda – Firdaus Archives
Pablo Neruda

Pablo Neruda adalah penyair di abad ke 20 yang menggunakan Bahasa Spanyol.

Dia  dilahirkan di Parral, sebuah kota sekitar 300 km di selatan Santiago. Dan ini merupakan karya sastranya yang sudah diterjemahkan ke dalam B. Indonesia.

Baca juga: Kata-Kata Bijak Alexander Graham Bell, Ilmuwan Penemu Telepon Pertama Kali di Dunia

Hatiku adalah sayap yang hidup dan keruh …

Hatiku adalah sayap yang hidup dan keruh …

sayap menakutkan penuh cahaya dan kerinduan.

Itu musim semi di atas ladang hijau.

Biru adalah tinggi dan tanahnya berwarna zamrud.

Dia-orang yang mencintaiku-mati di musim semi.

Saya masih ingat mata merpatinya dalam tidur.

Dia-orang yang mencintaiku-menutup matanya … terlambat.

Malam lapangan, biru. Sore sayap dan penerbangan.

Dia-orang yang mencintaiku-mati di musim semi …

dan dia mengambil musim semi ke surga.

Itu adalah dua penyair dunia yang memiliki karya yang luar biasa. meskipun masih banyak para penyair yang lain.