Berita  

Pengertian Klitih yang Menewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen

Aksaraintimes.id – Beberapa hari terakhir, masyarakat tengah dihebohkan dengan klitih yang menewaskan anak dari DPDR Kebumen. Apakah kalian mengerti apa itu klitih?

Para pelaku klitih menguntit para pengendara motor di jalan-jalan Yogyakarta kemudian mengarahkan senjata tajamnya hingga melukai para pemotor.

Baca Juga: Komnas HAM:Hakim Harus Mempertimbangkan Kembali Hukuman Mati

Setelah itu, para pelaku klitih lari begitu saja. Aksi ini makin meresahkan karena para korban banyak membagikan gambar yang menunjukkan sobekan baju atau luka yang ditimbulkan akibat aksi klitih. Aksi klitih juga biasa terjadi di malam hari.

Sebenarnya apa itu klitih? Ternyata sejak marak aksi kriminalitas, klitih mengalami pergeseran makna.

Dilansir dari beragam sumber, klitih sebenarnya berasal dari kata klitah-klitih yang artinya jalan bolak-balik yang menunjukkan kebingungan.

Klitih juga bisa berarti berjalan mondar-mandir. Makna ini sama sekali tak berhubungan dengan aksi kriminalitas. Sebaliknya, kata klitih malah berarti aktivitas yang baik.

Klitih pertama kali muncul dengan konotasi pemaknaan yang negatif sekitar 1990-an. Saat itu, aksi kriminalitas dan perkelahian banyak melibatkan pelajar di Kota Gudeg.

Namun, belum diketahui secara pasti apa motif di balik aksi klitih ini. Jika ditilik lebih lanjut kita perlu mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendorong tindak kriminalitas di jalanan.

Beberapa hal yang perlu diidentifikasi adalah alasan mengapa pelaku melakukan aksi klitih, apakah ada kelompok-kelompok tertentu yang mengakomodasi aksi klitih, dan lingkungan seperti apa yang melanggengkan aksi kriminalitas seperti klitih terus-terusan terjadi.
Apalagi pelaku klitih adalah anak-anak remaja yang secara usia berada dalam kategori anak di bawah umur yang melakukan tindak kriminalitas.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sosok Komedian M yang Diduga Menjadi Pelanggan Video Dea OnlyFans

Masyarakat juga diimbau untuk aktif melaporkan kepada aparat kepolisian jika menjadi korban klitih. Di samping itu ada lembaga sekolah yang bertugas melakukan edukasi mengenai aksi kriminalitas klitih yang dilakukan para remaja.

Pihak kepolisian juga secara aktif melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah terkait aksi kriminalitas klitih yang meresahkan masyarakat.