Aksaraintimes.id – Kabupaten Jombang sendiri di kenal dengan kota santri, dimana banyak berdiri pondok pesantren yang didirikan oleh para ulama seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Chasbulloh, KH. Bisri Syansuri dan KH. Romly Tamim. Selain itu di kota Jombang juga terdapat Gereja tertua serta Klenteng yang sampai saat ini masih di fungsikan dengan baik.
Kota Jombang sendiri memiliki 3 Klenteng tertua dan Legendaris yang konon usia bangunannya mencapai ratusan tahun. Klenteng-klenteng tersebut menjadi tempat peribadatan dan wisata religi bagi umat Tri Dharma.
Tiga klenteng tersebut adalah Kelenteng Hong San Kiong, Kelenteng Boo Hway Bio dan Kelenteng Hok Liong Kiong.
Kelenteng Hong san Kiong sendiri adalah kelenteng tertua yang terdapat di kabupaten Jombang, Kelenteng ini berlokasi di Dusun Tukangan, Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa timur.
Lokasi Kelenteng ini berada di samping Kantor Polsek Gudo tepat di pertigaan jalan arah Kediri – Jombang
Tempat Ibadah ini tidak jauh dari kehidupan masyarakat Gudo dari suku Tionghuo. Kedatangan orang-orang Tionghoa ke daerah Gudo telah berjalan ratusan tahun yang silam, mengingat lokasi Gudo di Jombang itu dekat dengan pusat Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Menurut Keterangan dari warga disekitar Desa Gudo “Gudo berasal dari kata ‘PAGODA’ yaitu bangunan yang bertumpuk tumpuk atapnya. Klenteng Hong San Kiong sendiri diperkirakan dibangun pada tahun 1700 lalu. Keberadaan Klenteng Hong San Kiong bermula dari sebuah keluarga bermarga Tan yang melakukan pemujaan terhadap Kong Co Kong Tik Cun Ong. Sosok keluarga Tan memang memiliki peran cukup penting pada awal berdirinya Klenteng Hong San Kiong
Klenteng ini menganut TRI DARHMA yaitu Buddha, konghucu, dan Taosis. Selain untuk tempat beribadah tempat ini juga bisa sebagai tempat pengobatan dan yang berobat juga bisa dari masyarakat umum.
Kelenteng Boo Hway Bio mungkin bisa di sebut kelenteng termuda yang terdapat di kabupaten Jombang. Kelenteng ini berlokasi di daerah Mojoagung, yaitu bagian timur dari kabupaten Jombang.
Lokasi Kelenteng ini sendiri berada di belakang Taman Mojoagung menghadap ke selatan
Awal berdirinya klenteng ini bermula dari kedatangan para perantau Thionghoa dari Tiongkok, yang mayoritas merupakan warga provinsi Fujian dan Guandong ke kota Mojoagung pada awal 1900 an.
Para perantau tersebut datang secara berkelompok untuk berdagang barang barang kelontong di pasar atau di pelosok desa-desa sekitar Kota Mojoagung.
Hanya saja menurut cerita turun temurun, klenteng di sisi utara taman Mojoagung itu didirikan oleh para perantau dari Kota Fuqing, Provinsi Fuji, Negeri Tiongkok sekitar tahun 1900-an.
Pada Klenteng Boo Hway Bio ini memiliki patung dewa utama yang disembah. Yaitu Dewa Kongco Siam Siem Kong. Dewa tersebut dibawa oleh para perantau Tionghoa dari Negeri Tiongkok ke Mojoagung, Jombang.
Diketahui Dewa Kongco Siam Siem Kong berasal dari kisah 5 pelajar di Kota Fuzou yang mengorbankan diri dengan cara terjun ke sumur, supaya warga di kota tersebut selamat dari wabah penyakit yang melanda saat itu.
Selain kedua kelenteng di atas terdapat kelenteng yang berada di tengah kota jombang, kelenteng ini bernama Hok Liong Kiong yang beralamat Jl. R.E Martadinata Jombang
Kelenteng Hok Liong Kiong ini menghadap ke utasa tepat di pertigaan jalan arah ke pasar citra niaga
Berdirinya Kelenteng ini secara pasti belim diketahui. namun dipastikan berdirinya kelenteng ini sebelum tahin 1984 menurut Subiyanto Yap.