Aksaraintimes.id – Pemerintah berencana memperkenalkan MLFF pada penghujung tahun ini. Diharapakan pada 2023 sistem pembayaran nirsentuh akan mulai diterapkan secara penuh.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, saat ini sistem pembayaran tersebut masih dalam proses riset oleh pihak terkait.
“Ini masih dalam proses riset ya oleh pihak dari BUJT termasuk PUPR termasuk juga pihak BPTJ,” ujarnya saat konferensi pers.
Baca juga: Tarif Jalan Tol Trans Jawa Naik Jelang Lebaran, Lihat Daftar Tarif Tol Jakarta Surabaya Disini
Wacana penggantian sistem pembayaran jalan tol dari e-toll menjadi menggunakan sistem nirsentuh multi lane free flow (MLFF) semakin nyata.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat menyatakan, pada akhir 2022 MLFF akan diuji coba pada 40 ruas jalan tol.
Hal itu dilakukan untuk semakin meminimalisir waktu transisi kendaraan ketika melakukan pembayaran di gerbang tol.
Teknologi pembayaran jalan tol tanpa sentuh sebenarnya sudah banyak diterapkan berbagai negara lain. Agar lebih memahami apa itu tol nirsentuh, penjelasan terkait cara kerja MLFF penting diketahui supaya tidak bingung ketika pembayaran tol nirsentuh sudah berlaku di Indonesia.
Teknologi yang digunakan Multi Lane Free Flow adalah Global Navigation Satellite System (GNSS) pada aplikasi khusus jalan tol di smartphone.
Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Dengan sistem ini, nantinya pengendara tidak perlu berhenti di gerbang tol sehingga dapat mempersingkat waktu tempuh.
Cara kerja MLFF ini berbeda dengan sistem pembayaran tol konvensional sebelumnya. Yang berlaku saat ini, pada saat melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol, tentunya sebagai pengemudi membutuhkan waktu untuk membuka kaca kendaraan kemudian melakukan tapping kartu elektronik.
Namun, dengan diterapkannya teknologi transaksi nirsentuh atau MLFF di Indonesia, pengguna tol tidak perlu lagi berhenti di gerbang tol apalagi mengantri saat melakukan pembayaran.
Nantinya, saat kendaraan melewati pintu tol, saldo uang elektronik yang ada pada aplikasi di ponsel akan langsung terpotong. Dengan penggunaan uang elektronik telah mengurangi waktu transaksi menjadi 4 detik dibandingkan transaksi manual 10 detik.
Sehingga, penggunaan MLFF tentunya memiliki manfaat sangat besar karena bisa menghilangkan waktu antrian menjadi nol detik. Manfaat lain adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.
Menyikapi hal tersebut pihak dari Bank BCA pun turut memberikan tanggapan.
Sebagai salah satu penyedia e-toll, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menyatakan dukungannya terhadap wacana peralihan sistem pembayaran gerbang tol tersebut.
“Pada prinsipnya, BCA sebagai perbankan nasional berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan salah satunya terkait dengan wacana transisi e-toll ke sistem pembayaran nirsentuh sebagai alat pembayaran resmi jalan tol,” tutur EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn.
Baca juga: Cara Cek Saldo e-Toll Mandiri Secara Online Sebelum Mudik Lebaran 2022
Bank swasta terbesar itu mencatat, frekuensi transaksi Flazz mencapai 207 juta transaksi hingga April 2022.
Untuk dapat mempertahankan minat nasabah menggunakan Flazz, BCA menawarkan kemudahan bertransaksi dan top up Flazz, dengan melalui BCA mobile yang tersedia di platform Android atau IOS.
Selain itu, BCA juga menambah kerja sama penjualan dan atau co-branding Flazz, serta memperluas acceptance Flazz, sehingga penggunaan kartu-kartu yang beredar dapat semakin optimal.
“Kami berharap nasabah setia dapat memanfaatkan Flazz sebagai salah satu alat pembayaran untuk mendukung gerakan nontunai dan cashless society,” ucap Hera.