Bisakah para perempuan memengaruhi legislatif?
Itulah yang ingin diketahui oleh redaksi AksaraINTimes dan masyarakat sebelum sampai kepada mereka di gedung DPRD.
Kami adalah orang-orang yang pertama kali harus memproses segala kebencian, kemarahan, dan atau cacian menjadi belas kasih. Dibutuhkan kesadaran penuh dan pemahaman dari semua pengalaman kita agar perubahan yang sebenarnya terjadi. Karena itu kami mengharapkan kebijakan yang lebih feminis.
Feminisme DPRD adalah futuris yang terobsesi dengan hari esok, jadi kami mendorong mereka untuk melompat lebih tinggi dari kita semua.