“Selamat Hari Raya, sayang. Selamat makan enak, ya. Apa pun makanannya, minumnya selalu es teh!”
“Jenis makanan yang bikin kangen bulan puasa. 1 persen makan gorengan, 1 persen makan temen, 98 persen makan bareng sama kamu. Alhamdulliah udah keturutan, met Lebaran ya.”
“Lihat kamu jadi pengen ngabuburit, ngajak buru-buru married. Semoga kita dipertemukan di Ramadhan berikutnya.”
“Momen yang pas untuk bertukar maaf dan saling memaafkan walau kita berjauhan. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Titip salam untuk keluarga di sana!”
“Taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya karim. Selamat menikmati lontong sayur dan ketupat, sayang. Mohon maaf lahir dan batin!”
“Meskipun kita gak bisa ketemu di Ramadhan tahun ini, maafin semua salahku ya. Selamat Hari Raya Idul Fitri sayang!”
Baca Juga: Cara Beralih Siaran dari TV Analog ke TV Digital, Serta Simak Kelebihan dari TV Digital
“Ada kata-kata yang tak perlu diucapkan, ada pula perasaan yang tak perlu diungkapkan. Selamat Idul Fitri. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat untukmu dan keluarga.”
“Terima kasih sudah jadi belahan jiwaku. Di hari yang fitri ini, mohon maaf untuk semua kesalahan. Semoga bertemu dengan Ramadhan dalam ikatan pernikahan.”
“Bersamamu adalah harapan terbesarku dan aku harap doa ini dijabah oleh Tuhan di Ramadhan berikutnya. Selamat Hari Raya!”
“Perkataanku kadang melukai. Maafkan aku, semoga kita bisa memulai kembali dengan hati damai dan suci. Selamat Hari Raya Idul Fitri.”
“Lihat ketupat, ingat kamu. Lihat rendang, ingat kamu. Lihat opor, ingat kamu. Aku selalu ingat kamu yang doyan makan. Selamat Hari Raya Idul Fitri, ya. Jangan banyak makan!”
“Pas banget nih momen maaf-maafan. Maafkan atas semua sikap yang jelek, ya. Met Lebaran, sayang!”