Konflik Rusia VS Ukraina Semakin Berkecamuk, Menerka Langkah China yang Abstain

Konflik Rusia VS Ukraina
Konflik Rusia VS Ukraina

Aksaraintimes.id-Konflik Rusia vs Ukraina semakin berkecamuk, menerka langkah China yang abstain dan akhir dari konflik Rusia-Ukraina.

Dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (1/3/2022). Sejumlah analis sebelumnya memperkirakan Beijing akan mengikuti langkah Rusia memveto mosi, tapi fakta bahwa China tidak melakukan veto dinilai sebagai kemenangan bagi Barat dan menjadi isyarat sikap tak mencampuri urusan negara lain.

Menurut pengamat politik luar negeri, hal ini merupakan aliansi strategis yang hendak dibentuk China dan Rusia. Di sisi lain, Dosen Politik Luar negeri UNISA Bandung dan produser Box2Box Media Network, Aun Rahman menyebut China abstain untuk menimbang langkah yang lebih strategis.

Baca juga: Pesawat Garuda Indonesia Terbang Menuju Ukraina untuk Mengevakuasi WNI

Sebelumnya China juga abstain di Dewan Keamanan PBB untuk mengecam serangan tersebut yang diveto oleh Rusia bersama India dan Uni Emirat Arab (UEA).

Namun, China jauh lebih mengecam situasi yang terjadi. Juru bicara kementrian Luar negeri menolak menggunakan istilah invasi untuk mendeskripsikan apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

“Mereka masih belum bisa menentukan sikap, karena kalau mereka mengatakan kontra terhadap hukuman Rusia, kaya Korea Utara. yang gamblang mereka tidak sepakat, takutnya juga dapat sanksi atau masalah,” terang Aun.

” Tapi di sisi lain, Tiongkok juga takut pegangan mereka ke Rusia lepas, Kalau misalnya mendukung Rusia nanti hubungan mereka dengan negara-negara lain akan rusak, tapi kalau misalnya enggak mendukung Rusia juga repot”.

Baca Juga: Ini Alasan NATO Tolak Melintasi Langit Ukraina, Agar Tidak Terlibat Konflik

“Posisinya China agak di posisi yang sulit, jadi mereka masih mencoba mencari langkah strategis, akhirnya stalling istilahnya. bilangnya abstain.”

Aun memprediksi bahwa China abstain sebanyak itu maka akan ada obrolan lagi dan akan ada resolusi konflik lagi nantinya. Dan China pasti akan dilibatkan lagi.