Aksaraintimes.id – Penyakit hepatitis misterius yang banyak di derita anak-anak kini sudah masuk ke Indonesia.
Bahkan penyakit ini sudah dikategorikan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).
Berdasarkan catatan WHO, ada lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada periode January hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Baca juga: Perkembangan Vaksinasi Covid 19 Di Indonesia, Angka Kesembuhan Meningkat
Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. 17 anak diantaranya memerlukan transplatansi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointstinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Penyebab dari penyakit tersebut belum diketahui. Pemeriksaan laboraturium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Pemerintah Indonesia pun menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak ini.
Kewaspadaan terhadap penyakit makin meningkat setelah 3 pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta meninggal dunia dalam waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.
Ketiga pasien ini sendiri merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Adapun gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan Kementerian Kesehatan saat ini sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut.
Utamanya melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Baca juga: Sering Disepelekan, Berikut Gejala Hepatitis Pada Anak yang Perlu diwaspadai
“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata dia berdasarkan keterangan tertulis, dikutip Kamis (12/5/2022).
Nadia meminta kepada orang tua di Indonesia, jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran, segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.