Aksaraintimes.id – Jelang setengah perjalanan di bulan puasa, masyarakat sudah mulai bertanya-tanya tentang kapan lebaran 20222?
Seperti diketahui bahwa saat ini seluruh umat Islam di dunia tengah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1443 H. Dimana pada hari ini, Sabtu 16 April 2022, sudah memasuki 13 hari dan sudah berada di 10 hari ke 2 bulan Ramadhan.
Dan apakah lebaran 2022 nanti akan bisa serentak? meskipun sebelumnya ada perbedaan mulainya awal puasa Ramadhan 2022.
Baca juga: Kalender Ramadhan 1443 H: Bulan Ramadhan Tinggal Hitungan Hari
Menurut Muhammadiyah, 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada hari Senin tanggal 2 Mei 2022 sebagai penetapan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Sehingga seluruh warga Muhammadiyah akan melaksanakan shalat tarawih terakhir pada Minggu, 1 Mei 2022.
Sedangkan keesokan harinya, pada hari Senin 2 Mei 2022 warga Muhammadiyah akan melaksanakan shalai Ied. Nah dengan demikian para warga Muhammadiyah menjalankan puasa Ramadhan selama 30 hari penuh.
Lalu bagaimana dengan jadwal lebaran 2022 dari pemerintah?
Sampai saat ini, masih belum ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai hal tersebut dari Kemenag terkait kapan lebaran 2022 nanti.
Biasanya dalam penentuan awal bulan Syawwal Kemenag akan menggelar sidang isbat (penetapan). Dimana sidang isbat dilakukan sehari atau mendekati akhir puasa Ramadhan.
Belum diketahui dengan jelas, kapan Kemenag akan menggelar sudang isbat Lebaran 2022.
Merujuk pada sidang isbat Ramadhan 2 minggu yang lalu, sidang dilakukan secara daring dan luring di kantor Kemenag dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dimana biasanya sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal dan pelaksanaan rukyatul hilal. Sidang isbat juga akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Dubes negara sahabat, perwakilan ormas, LAPAN, BMKG dan undangan lainnya.
Baca juga: Simak 5 Keutamaan Awal Ramadhan yang Sayang untuk Dilewatkan
Sidang isbat akan dipimpin oleh Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas dan akan dihadiri pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI.
Sementara itu, untuk Majlis Ulama Indonesia (MUI) meyakini perbedaan awal Ramadhan tidak akan terjadi pada Idul Fitri 2022.
MUI menyebut bahwa lebaran 2022 berpotensi akan dirayakan secara serentak.
“Ya, betul, soal Idul Fitri berpotensi sama,” kata Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan.
Supaya tidak adanya kecemasan pada masyarakat, Amirsyah mendorong pemerintah untuk bersikap lebih terbuka. Ia berharap perbedaan tidak akan muncul terkait hari raya Idul Fitri nanti.
Apalagi momen istimewa tersebut membentangkan pula pertalian antara seluruh masyarakat.
Atas perbedaan itu pemerintah harus lebih arif dan bijaksana mendengar masukan dari berbagai pihak, sehingga tidak ada potensi perbedaan masuk 1 Syawal 1443 H,” kata Amirsyah, dilansir Tribunnews.com.
“Kebersamaan lebaran momentum yang sangat tepat untuk kelihatan lebih kompak dalam merajut kebersamaan sesama anak bangsa,” sambungnya.
Amirsyah mengatakan ibadah puasa dilakukan berdasarkan niat dan dijalankan sesuai syarat dan rukun.
Baca juga: Rugi Miliaran Rupiah, DJ Una Laporkan DNA Pro ke Polisi
Karena itu kata dia, masyarakat tak perlu khawatir soal lamanya puasa, apakah 29 atau 30 hari.
Menurut Amirsyah hal itu tak lantas membuat ibadah puasa tidak sah.
“(Puasa mereka) sah sesuai niat, syarat, dan rukunnya,” ungkapnya.
Amirsyah juga menerangkan ibadah puasa 1 Ramadan sebenarnya berlaku sama bagi umat di seluruh dunia secara syari’.
Namun, penetapan tanggal dapat berbeda karena metodologi yang berbeda pula.