Makassar, AksaraINTimes.id – Isu hak angket yang bergulir di Sulawesi Selatan (Sulsel) terhadap Gubernur Nurdin Abdullah semakin hari semakin besar dan menggelinding kemana-mana.
Hal tersebut dianggap akan membawa citra buruk terhadap pemerintahan di Sulsel. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Jangkar Maritim Nusantara, bahwa isu tersebut diduga dimainkan oleh oknum tertentu dan sangat tidak elok jika melihat dari sudut pandang budaya.
Isu tersebut menurutnya telah berujung pada aksi yang disinyalir oleh Jangkar Maritim menyudutkan Gubernur Sulsel.
“Apalagi isunya belum dapat pastikan kebenaraannya secara hukum” ungkap Irfan Ilyas, Ketua Jangkar Maritim Nusantara, Minggu (14/7/2019).
“Ini bukan hal yang baik, ini cenderung hanya membuat image negatif terhadap pemimpin di Sulsel,” lanjut Aktivis Universitas Muslim Indonesia era 90-an ini.
Irfan pun mengajak seluruh Organ masyarakat dan pemimpin di Sulsel kembali kepada budaya sipakatau yaitu sipakalebbi (saling menghormati dan menghargai) dan mendorong DPRD Sulsel tetap fokus dengan hak angket sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang menjadi solusi untuk pemerintahan di Sul-Sel.
“Tentunya kita semua berharap untuk kebaikan pemerintahan dan semaksimal mungkin DPRD Provinsi Sul-Sel memberikan informasi secara kelembagaan tidak secara individu sehingga masyarakat bisa menerima informasi secara komprehensif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Irfan juga meminta kepada para pemimpin di Sulsel agar profesional dan dapat meneladankan budaya di Sulsel, menjaga nama baik Sulsel, sehingga hal-hal yang belum jelas kebenarannya tidak dijadikan isu negatif dan mendikskreditkan orang tertentu.
“Kami dari Jangkar Maritim Nusantara mengajak semua kompenen masyarakat Sulsel untuk menunggu keputusan hak angket. Dan jika terjadi hal-hal yang melanggar saya fikir tugas kita untuk mendorong itu di selesaikan dengan bijak,” tutup Irfan.
Penulis: Nadi | Editor: Aris