Gempa Jepang Hari Ini
Aksaraintimes.id – Gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang lepas pantai prefektur Fukushima di Jepang utara pada Rabu malam, menyebabkan dua orang tewas dan hampir 100 orang terluka.
Mengutip Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang, arus listrik lebih dari 2 juta rumah tangga harus terputus. Menurut Tokyo Electric Power Co., atau TEPCO.
The Japan Meteorology Agencyg (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami singkat , dengan gelombang diperkirakan kurang dari tiga kaki. Layanan Cuaca Nasional AS melaporkan tidak ada tsunami yang diperkirakan terjadi di Pantai Barat, Alaska, Hawaii atau Guam.
Baca Juga: Gempa Bumi M 5,5 Guncang Kota Sukabumi, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Gempa utama, yang diperkirakan berpusat sekitar 37 mil di bawah dasar laut, didahului oleh gempa 6,4 skala Richter dua menit sebelumnya. Biasanya, 6.4 akan dianggap sebagai peristiwa besar, tetapi dengan cepat terungkap sebagai “foreshock”. Gempa susulan besar kemungkinan akan terjadi selama berhari-hari, dan masih ada kemungkinan yang sangat kecil — mungkin 1 dari 20 atau lebih — bahwa 7,3 mungkin merupakan gempa pendahuluan untuk gempa yang lebih besar dalam tiga hari ke depan.
Guncangan utama terjadi sekitar pukul 11:36 waktu setempat, Rabu. JMA memelihara jaringan seismometer yang sangat padat; beberapa saat setelah guncangan dimulai, badan tersebut mengeluarkan Peringatan Dini Gempa yang disiarkan ke komputer, telepon, dan perangkat televisi. Peringatan semacam itu ditransmisikan dengan kecepatan cahaya, memungkinkan peringatan mencapai komunitas yang jauh sebelum gelombang permukaan merusak yang merayap di sepanjang kerak bumi tiba.
Baca Juga: Daftar 5 Sekolah Kedinasan, Setelah Lulus Langsung Jadi ASN
JMA memperingatkan orang-orang untuk memperhatikan aktivitas seismik dan hujan karena meningkatnya risiko runtuhnya rumah dan bencana terkait sedimen.
TEPCO mengkonfirmasi bahwa ada alarm kebakaran di pabrik Fukushima Daiichi setelah gempa, tetapi tidak ada api yang ditemukan. Listrik padam sebentar di kolam yang menyimpan bahan bakar bekas dari reaktor nuklir, badan tersebut mengumumkan.