• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Senin, April 12, 2021
AksaraIntimes.id
  • KIRIM ARTIKEL
Tidak ada hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Beranda
  • Intermedia
    • Reportase
    • Editorial
    • Aksara Ads
  • Negeri Suara
    • Seputar Pemilu
    • Parlemen Affairs
  • Aksara Opera
    • Metafora Budaya
    • Opini
    • Nonima
  • Covid-19NEW
AksaraIntimes.id
  • Beranda
  • Intermedia
    • Reportase
    • Editorial
    • Aksara Ads
  • Negeri Suara
    • Seputar Pemilu
    • Parlemen Affairs
  • Aksara Opera
    • Metafora Budaya
    • Opini
    • Nonima
  • Covid-19NEW
Tidak ada hasil
Tampilkan Semua Hasil
Tidak ada hasil
Tampilkan Semua Hasil
Home Intermedia

Berak Sembarangan Jadi Primadona di Sulsel

AksaraNEWS AksaraNEWS
9 November 2019
in Intermedia
0
Berak Sembarangan Jadi Primadona di Sulsel

Ilustrator: Atika

281
VIEWS
FacebookTwitterWhatsapp

Makassar, AksaraINTimes.id – ”Reformasi gagal total, kawan! Mari tuntaskan revolusi demokratik!”, coret bocah di dinding toilet sebuah kampus. Lain hari, coretan bertambah, ”Aku tak percaya bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya kepada dinding toilet.”

Drama coretan di toilet itu adalah hasil imajinasi Eka Kurniawan yang ia tuangkan dalam bukunya Corat Coret di Toilet. Eka nampaknya memahami betul betapa fungsionalnya toilet. Ya setidaknya menjadi bahan karya sastra. Entahlah jika Eka betul-betul sedang berak dalam toilet lantas merenung hingga membuahkan karya seimajinatif itu. Apapun itu, Eka Kurniawan akrab dengan toilet.

Namun sayangnya, tak semua penduduk Indonesia bisa menikmati fasilitas berjamban dan sedikit bermeditasi itu. Tentunya bukan sebagai bahan imajinasi, tapi sebagai tempat berak yang aman dan sehat. Hingga saat ini, jutaan penduduk Indonesia masih berak di sembarangan tempat.

Unicef dan WHO merilis laporan mengenai sanitasi di berbagai dunia pada tahun 2017 lalu,  dalam laporan itu menuliskan, masih ada 9 persen rumah tangga di Indonesia yang anggota keluarganya masih berak sembarangan. Dengan total jumlah rumah tangga di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 79,61 juta, maka 9 persen berarti ada 7,16 juta rumah tangga Indonesia yang dengan kreatif mencari tempat berak selain jamban.

Jumlah yang banyak. Namun tinja yang berceceran dan bertebaran sebanyak itu tak akan nongol sana sini, tinja itu bersembunyi dalam arus kali, sungai, kebun, ataupun tanah galian ukuran 7×5 cm yang merupakan praktek purba dalam dunia per-tinja-an.

BACAJUGA

Bedanya Perlakuan KASN Pada Pelanggar Netralitas di Sulsel

Pecahkan Rekor di Urutan Ketiga Positif Covid, Sulsel Jangan Paksakan New Normal

Banyak Rumah Tangga di Sulsel Masih Numpang Berak

Menurut laporan Badan Pusat Statisik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengenai Statistik Kesejahteraan Rakyat, di Sulsel masih ada 18,47 persen rumah tangga yang tidak memiliki jamban sendiri per tahun 2018. Angka itu termasuk rumah tangga yang numpang berak di rumah tangga lain, MCK umum, dan yang tidak memiliki jamban sama sekali.

Dengan total jumlah rumah tangga di Sulsel sebanyak 1.848.028 per tahun 2010 – survey terakhir Susenas – berarti dari 18,47 persen, masih ada 341.330 rumah tangga di Sulsel yang belum tersedia jamban.

Lebih rinci lagi, dari 18,47 persen itu, sebanyak 7,26 persen rumah tangga Sulsel numpang berak di rumah tangga orang lain, 1,95 persen menggunakan MCK umum, 0,16 persen tidak menggunakan, dan 9,10 persen tidak memiliki jamban sama sekali. Jumlah yang banyak.

Sementara untuk urusan pembuangan akhir tinja, tangki septik sepatutnya mendominasi pembuangan dengan 89,96 persen, sementara primadona kedua yakni lubang tanah dengan 8,53 persen. Sungai atau danau berada diurutan ketiga dengan 1,04 persen, kebun 0,20 persen, dan sisanya dibuang di IPAL dan lainnya.

Tapi hal ini bukanlah kabar buruk. Sebab jika beradu prestasi dengan provinsi lain, penduduk Sulsel mestinya berbangga. Dikarenakan secara nasional, Sulsel berada di peringkat enam terbaik presentasi rumah tangga yang memiliki sanitasi layak. Pulau Dewata, Bali berada diperingkat pertama dengan 91,14 persen rumah sanitasi baik, dan yang terakhir yakni Provinsi Papua dengan 33,75 persen sanitasi layak.

Ancaman Penyakit Diare

Pemerintah lewat Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan PUPR terus memerangi perilaku berak sembarangan, mengingat ceceran tinja adalah rumah idaman serangga, terkhusus lalat, yang gemar hinggap di lingkungan manusia dan menyebabkan penyakit macam diare, kolera, demam, disentri, hepatitis, sampai malnutrisi. 

“Air tanah kalau sudah terkotori tidak bisa dibersihkan. Ini efeknya nanti, dampaknya panjang untuk anak kecil kita,” ucap Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR. Basuki menyebut, tinja yang nangkring tersebut berdampak mengotori air sumur yang menjadi sumber air minum bagi keluarga.

Berdasarkan laporan BPS, jumlah orang yang menderita penyakit diare di Sulsel sebanyak 192.681 kasus per tahun 2016. Sebagai perbandingan, penyakit tuberkulosis hanya tercatat sebanyak 13.031 dan penyakit malaria sebanyak 1008 penderita. Penyakit diare berada di posisi pertama penyakit di Sulsel.

Berak sembarangan juga menjadi fokus program sanitasi PBB, khususnya lagi UNICEF. Dalam laporam UNICEF menuliskan diare dan air minum tidak aman masih menjadi penyebab utama malnutrisi, sakit, dan kematian pada anak. Di Asia Selatan tiap tahunnya bahkan ada 177 ribu anak yang meninggal karena diare.

Berak sembarangan bukan primadona sih, tapi fasilitas memang belum tersedia. Pelariannya ya sungai atau lubang darurat. Semoga saja ke depan, kita tak perlu lagi melihat buku pelajaran Sekolah Dasar dengan gambar orang berak sembarangan di sungai.

Penulis: Amri N. Haruna


Tags: Berak sembaranganBerita Utamasanitasi

Berita Terkait

Bedanya Perlakuan KASN Pada Pelanggar Netralitas di Sulsel
Reportase

Bedanya Perlakuan KASN Pada Pelanggar Netralitas di Sulsel

15 Juni 2020
Pecahkan Rekor di Urutan Ketiga Positif Covid, Sulsel Jangan Paksakan New Normal
Reportase

Pecahkan Rekor di Urutan Ketiga Positif Covid, Sulsel Jangan Paksakan New Normal

12 Juni 2020
Tagihan Listrik Membengkak, DPRD : Sama-sama Jaki
Reportase

Tagihan Listrik Membengkak, DPRD : Sama-sama Jaki

11 Juni 2020
Bodoh Amat dengan Virus Corona, Warga Kompak Tolak Rapid Test
Reportase

Bodoh Amat dengan Virus Corona, Warga Kompak Tolak Rapid Test

9 Juni 2020
Reportase

New Normal, Protokol Kesehatan Jadi Gaya Hidup Baru di Tengah Pandemi

27 Mei 2020
Kebijakan “Karet”, Ancaman Besar Ledakan Virus Corona Saat Lebaran
Reportase

Kebijakan “Karet”, Ancaman Besar Ledakan Virus Corona Saat Lebaran

20 Mei 2020
Berita Selanjutnya
Pangandaran Diguncang Gempa

Pangandaran Diguncang Gempa

AKSARA POPULER

Mengenal Bapak Demokrasi Indonesia

Mengenal Bapak Demokrasi Indonesia

5 Februari 2020
IMB SPBU

Penolakan Masyarakat Atas Pembangunan SPBU yang Tak Miliki Amdal

18 Desember 2019
Kelalaian Mengawasi Anak Tidak untuk Dimaklumi

Kelalaian Mengawasi Anak Tidak untuk Dimaklumi

22 Januari 2020
Ironi Adat kajang : Baju leleng,Tanah dan Pengharapan

Ironi Adat Kajang: Baju Le’leng, Tanah dan Pengharapan

29 September 2019
Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak

Menyoroti Kekerasan Terhadap Anak di Awal Tahun, Apa Akar Masalah Sesungguhnya?

5 Februari 2020

PILIHAN EDITOR

Polemik RUU Keamanan Nasional

1 September 2019
Larut Malam, Chaidir Syam Kunjungi Korban Kebakaran

Larut Malam, Chaidir Syam Kunjungi Korban Kebakaran

16 Juli 2020
Ayah Nekat Perkosa Anak Kandung yang Stroke di Jember

Ayah Nekat Perkosa Anak Kandung yang Stroke di Jember

20 September 2019
Sanksi Denda Hingga Pidana Menanti Pelanggar PSBB Makassar

Tidak Efektif, Dewan Minta PSBB Disetop

2 Mei 2020

Tentang Kami

AksaraIntimes.id

AksaraINTimes - Sudut Berbeda, Membangun Perspektif.

Follow us

Kategori

  • Aksara Opera
  • Editorial
  • Intermedia
  • INTimes
  • Metafora Budaya
  • Negeri Suara
  • Nonima
  • Opini
  • Parlemen Affairs
  • Podcast
  • Reportase
  • Seputar Pemilu
  • Surat untuk Redaksi

Terbaru

  • Kunjungi Rumah Penghafal Alquran, Chaidir : Kami Akan Naikkan Insentifnya
  • Konvensi Mutu Semen Tonasa, Tampilkan Karya terbaik Dari Para Karyawan
  • Puto Arham dan Bagaimana Anrong Gurua menerjemahkan Pesan Ammatoa Kajang
  • Chaidir Syam-Suhartina Gencar Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Lutra

Kontak Kami

Phone/WA : +6287758082119
Email : redaksi@aksaraintimes.id
Alamat Redaksi : Ruko New Zamrud, A6, Jl. Topaz Raya, Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90231

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Kolaborasi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2020 AksaraINTimes.id - Dev by Domainweb.id.

Tidak ada hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Beranda
  • Intermedia
    • Reportase
    • Editorial
    • Aksara Ads
  • Negeri Suara
    • Seputar Pemilu
    • Parlemen Affairs
  • Aksara Opera
    • Metafora Budaya
    • Opini
    • Nonima
  • Covid-19
  • KIRIM ARTIKEL

© 2020 AksaraINTimes.id - Dev by Domainweb.id.

SELAMAT DATANG

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk ke akun Anda di bawah ini...

Lupa Kata sandi.?

Buat akun baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua bidang yang diperlukan. Masuk

Ambil kata sandi Anda.

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk